Syarat-Syarat Asas Agar Amalan Kita Diterima Di Sisi Allah
1 - Berakidah Dengan Akidah Yang Sahih:
“Sesiapa yang beramal soleh, sama ada dari lelaki atau perempuan, dan ia sentiasa di dalam keadaan yang beriman (berakidah dengan akidah yang sahih), maka sesungguhnya Kami akan menghidupkan dia dengan kehidupan yang baik; dan sesungguhnya Kami akan membalas mereka dengan memberikan pahala yang lebih dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Surah an-Nahl, 16: 97)
“Dan barang siapa yang mengerjakan amal soleh, dari lelaki atau perempuan, dan ia sentiasa berada di dalam keadaan yang beriman (berakidah sahih), maka mereka itu akan masuk syurga, dan mereka pula tidak akan dianiaya (atau dikurangkan balasannya) sedikitpun.” (Surah an-Nisa’, 4: 124)
2 - Ikhlas Lillahi Ta’ala (tidak syirik):
“Sesungguhnya Kami menurunkan al-Quran ini kepadamu (Wahai Muhammad) dengan membawa kebenaran; oleh itu hendaklah engkau menyembah Allah dengan mengikhlaskan segala ibadat dan bawaanmu kepada-Nya. Ingatlah! (hak yang wajib dipersembahkan) kepada Allah ialah segala ibadat dan bawaan yang suci bersih (dari segala bentuk kesyirikan).” (Surah az-Zumar, 39: 2)
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu (Wahai Muhammad) dan kepada Nabi-nabi yang terdahulu daripadamu: “Demi sesungguhnya! Jika Engkau (dan pengikut-pengikutmu) mempersekutukan (sesuatu yang lain dengan Allah) sudah pasti segala amal-amalmu akan terhapus, dan engkau akan tetap menjadi orang-orang yang rugi.” (Surah az-Zumar, 39: 65)
“Barangsiapa yang percaya dan berharap terhadap pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan dengan apa pun dalam ibadatnya kepada Tuhannya.” (Surah al-Kahfi, 18: 110)
“Dan sekiranya mereka berbuat syirik nescaya gugurlah dari mereka apa yang mereka telah lakukan (dari amal-amal yang baik).” (Surah al-An’am, 6: 88)
3 - Beramal Dengan Petunjuk al-Qur'an Dan Sunnah Rasul-Nya (bersumberkan hadis-hadis yang sah):
“Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, nescaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surah Ali Imran, 3: 31)
“Kemudian jika datang kepada kamu petunjuk dari-Ku, maka sesiapa yang mengikut petunjuk-Ku itu nescaya ia tidak akan sesat dan ia pula tidak akan menderita azab sengsara.” (Surah Thoha, 20: 123)
“Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik, iaitu bagi orang yang sentiasa mengharapkan (keredhaan) Allah dan (balasan baik) di hari akhirat, serta ia pula menyebut dan mengingati Allah sebanyak-banyaknya (sama ada di waktu susah mahu pun senang)..” (Surah al-Ahzaab, 33: 21)
“Sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.” (Hadis Riwayat Muslim, no: 2003)
4 - Haram Menokok Tambah (Mereka-Cipta) Amalan-Amalan Yang Baru Di Dalam Agama:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memandai-mandai (melakukan sesuatu perkara) sebelum (mendapat hukum atau kebenaran) Allah dan Rasul-Nya; dan bertaqwalah kamu kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui.” (Surah al-Hujurat, 49: 01)
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku redhai Islam itu menjadi agama bagimu.” (Surah al-Ma’idah, 5: 3)
“Barangsiapa yang beramal dengan amalan selain dari cara kita (Rasulullah bersama para sahabat-sahabatnya), maka ianya tertolak.” (Hadis Riwayat Muslim, no: 4468)
“Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru di dalam urusan agama, maka ianya tertolak.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, no: 2697)
“Hendaklah kamu menjauhi setiap perkara yang baru yang diada-adakan di dalam urusan agama kerana setiap perkara yang baru di dalam agama itu adalah menyesatkan.” (Hadis Riwayat Ibnu Majah, 1/31, no: 40)
Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu menjelaskan, “Setiap perkara yang baru yang diada-adakan di dalam agama adalah kesesatan walaupun manusia memandangnya baik (hasanah).” (Atsar Riwayat al-Baihaqi, no: 191. al-Laalikaa’i, Syarah Ushul I’tiqad, 1/104, no: 126)
5 - Janji Allah Untuk Mereka Yang Sentiasa Beristiqomah Dengan Aqidah Yang Benar, Tidak Syirik, Ikhlas, dan Sentiasa Menjaga Kesahihan Amal-amalannya:
“Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman (tidak berbuat syirik yang murni akidahnya) dan beramal soleh dari kalangan kamu bahawa Dia (Allah) akan menjadikan mereka berkuasa memegang kekuasaan di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka: yang berkuasa; dan Dia akan menguatkan dan mengembangkan agama mereka (agama Islam) yang telah diredhai-Nya untuk mereka; dan ia juga akan menggantikan bagi mereka keamanan setelah mereka mengalami ketakutan (dari ancaman musuh). mereka terus beribadat kepada-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu yang lain dengan-Ku. Dan (ingatlah) sesiapa yang kufur ingkar sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang derhaka (fasiq).” (Surah an-Nuur, 24: 55)
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman (menjaga aqidahnya) dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (Surah al-A’raaf, 7: 96)
“Sesiapa yang beramal soleh, sama ada dari lelaki atau perempuan, dan ia sentiasa di dalam keadaan yang beriman (berakidah dengan akidah yang sahih), maka sesungguhnya Kami akan menghidupkan dia dengan kehidupan yang baik; dan sesungguhnya Kami akan membalas mereka dengan memberikan pahala yang lebih dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Surah an-Nahl, 16: 97)
“Dan barang siapa yang mengerjakan amal soleh, dari lelaki atau perempuan, dan ia sentiasa berada di dalam keadaan yang beriman (berakidah sahih), maka mereka itu akan masuk syurga, dan mereka pula tidak akan dianiaya (atau dikurangkan balasannya) sedikitpun.” (Surah an-Nisa’, 4: 124)
Saturday, December 6, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment