The WIEF Young Leaders Forum, organised in conjunction with the 6th World Islamic Economic Forum, will be held on 18 May 2010 at the Kuala Lumpur Convention Centre. Bringing together young leaders and emerging entrepreneurs from across the globe, the Forum sets the stage for great exchanges of ideas and a platform for cross-border networking.
Themed “Defining the Muslim Youth in the 21st Century”, the Forum brings about discussion on the identity of the Muslim Youth today and the roles that they could play in this challenging 21st Century.
Here are the brief programme and confirmed speakers:
Session 1 - Empowering Leaders of Tomorrow: Connect and Collaborate 1. Hon. Cassam Uteem - Former President of Mauritius 2. Ms. Nadia Roumani - Co-Founder Director, American Muslim Civic Leadership Institute, USA 3. Dato' Sri Nazir Tun Razak - Group CEO of CIMB and Chairman of WIEF Young Leaders Network 4. Sir Iqbal Sacranie - Chairman, MCB Charitable Foundation, UK 5. Ms. Sumaya Kazi - Executive Director, TheCulturalConnect, USA (Moderator)
Session 2 - Going Green: Tackling the New Blue 1. Mr. Omar Farouk - Founder Director, EcoMuslim, UK 2. Ms. Sofiah Jamil - Research Analyst, The Centre for NTS Studies, RSIS, Nanyang Technological University, Singapore 3. Mr. Azran Osman Rani - CEO, AirAsia X 4. Mr. Andrew HK Chan - Executive Director, Sustainability Solutions, PwC Advisory Services 5. Mr. Steve McCoy - Founder Principal, Counterpoint, Malaysia (Moderator)
Session 3 - Taking the Stairs: Driving the Spirit of Entrepreneurship and Leadership 1. Mr. Aziz Senni - Founder of the Young Entrepreneurs Association, France 2. Tengku Farith Rithauddeen - Group CEO, Skali 3. Ms. Toni S. Leviste - Managing Director, Leviste Equestrian Management Inc., the Philippines 4. Mr. Wan Saiful Wan Jan - Chief Executive, Institute for Democracy and Economic Affairs (IDEAS), Malaysia 5. Ms. Atia Riaz, Product Manager, JPMorgan, UK (Moderator)
Session 4 - Identity in the 21st Century: Investing in the Future of Creative Arts 1. Mr. Tarek Atrissi - Award-winning Creative Designer, Tarek Atrissi Design, the Netherlands 2. Mr. Madny Al Bakry - Calligraffiti Artist, Oman 3. Ms. Reem Hussein - Painter and Calligraphy Artist, USA 4. Mr. Zalfian Fuzi - Theatre Director, Instant Cafe Theatre Company, Malaysia 5. Ms. Nadia Janjua - Artist/Architect, USA (Moderator)
Do come and rub shoulders with young thinkers and change makers, make business contacts and have lots of fun networking with people from various countries!
Participation is free, but registration is required. Please register on the link 'Delegates Registration' at www.6thwief.org. Don't miss the chance!
The PEMANDU Internship Program 2010 is now officially open for applications. We are looking for young, talented, high performing people looking for a rewarding, challenging internship this year for at least 2 months. Get an opportunity to be attached to this unit under the PM's department and bring positive change to the country!
Please visit http://bit.ly/PEMANDU for the application form and more information.
SEMINAR MENGENAL ALLAH: "TAK KENAL MAKA TAK CINTA"
TARIKH : 1 MEI 2010 HARI : SABTU MASA : 0800-1230 TEMPAT : DEWAN PENGAJIAN UTAMA YAYASAN TA'LIM, Taman Tun Dr Ismail BAYARAN: PERCUMA
PEMBENTANGAN PERTAMA Tanda-Tanda Allah di Langit dan di Bumi Oleh: Ustaz Adli Mat Saad BA Pengajian Islam, Universiti Al-Iman, Sana'a, Yaman Eksekutif Dakwah & Kurikulum Yayasan Ta'lim
PEMBENTANGAN KEDUA Cara Mengenal Allah, Dari Zaman Sahabat Sehingga ke Zaman Perkembangan Falsafah Islam Oleh: Ustaz Fadlan Othman BA Dakwah & Usuluddin, Universiti Islam Madinah MA Pengajian Islam (Tafsir), Universiti Kebangsaan Malaysia Pensyarah Jabatan Al-Quran dan As-Sunnah, Universiti Kebangsaan Malaysia
PEMBENTANGAN KETIGA Perbezaan Antara Ahli Sunnah Wal Jamaah dan Golongan Islam Yang Lain Dalam Mengenal Allah Oleh: Dr. Sulaiman Noordin BA Pengajian Islam, Universiti Ummul Qura, Makkah Ph.D. Universiti Aberdeen Penasihat Dakwah & Kurikulum Yayasan Ta'lim
Tentatif Program 0800-0830 : Ketibaan Hadirin dan Hadirat
0830-0930 : Pembentangan Pertama
0930-0940 : Rehat & Persembahan Video
0940-1040 : Pembentangan Kedua
1040-1050 : Santapan Ringan
1050-1150 : Pembentangan Ketiga
1150-1230 : Sesi Soal Jawab
1230 : Bersurai
Alamat Lokasi & Rujukan Untuk Dihubungi:
Alamat: Pusat Pengajian Islam, No 42A & No 44A, Lorong Rahim Kajai 14, Taman Tun Dr Ismail, 60000 Kuala Lumpur.
Memanfaatkan Masa Muda Oleh Syeikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, balasan kebaikan hanya bagi orang-orang yang bertakwa, selawat serta salam kepada hamba dan rasulNya, sebaik-baik makhlukNya, yang amanah terhadap wahyuNya, nabi kita, imam kita, pemimpin kita Muhammad bin Abdillah, juga kepada keluarga dan sahabat beliau serta orang-orang yang menempuh jalan beliau dan mengambil petunjuk dengan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Amma ba’du.
Sesungguhnya masa muda merupakan nikmat Allah yang istimewa, para pemuda dianugerahi kekuatan untuk menggapai cita-citanya dengan pertolongan Allah -azza wa jalla-, masa ini adalah masa agung yang semestinya terbentengi dari akhlak dan perbuatan yang tercela, dan semestinya para pemuda bersungguh-sungguh terhadap perkara-perkara yang menyampaikannya kepada (jalan) Allah -azza wa jalla- dan kepada perkara yang bermanfaat bagi para hamba-Nya. Masa muda merupakan masa yang istimewa, masa yang paling berharga.
Di antara sunnatullah adalah setiap hamba jika dia istiqomah dan terus menerus dalam keistiqomahannya maka Allah akan menolongnya untuk menyempurnakan keistiqomahan tersebut, seta Dia akan mewafatkan hamba tersebut sesuai dengan kebiasaannya dan usahanya di dalam kebaikan.
Sungguh Islam telah memberi petunjuk kepada para pemuda dan menganjurkan mereka untuk istiqomah, serta memotivasi mereka dengan sebab-sebab keselamatan dan kebahagiaan. Oleh karena itu terdapat hadits di dalam Shahihain dari nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- beliau bersabda,
سبعةٌ يظلهم الله في ظله ، يوم لا ظل إلا ظله : إمام عادل ، وشاب نشأ في عبادة الله ، ورجل قلبه معلق بالمساجد ، ورجلان تحابا في الله اجتمعا على ذلك وتفرقا عليه ، ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال ؛ فقال : إني أخاف الله ، ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه ، ورجل ذكر الله خاليًا ففاضت عيناه “Tujuh golongan yang Allah naungi dengan naungannya di hari yang tidak ada naungan melainkan naungan-Nya, (yaitu)
1. imam yang adil, 2. pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, 3. seseorang yang hatinya terkait dengan masjid, 4. dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah, 5. laki-laki yang diajak oleh wanita yang baik keturunannya lagi cantik kemudian laki-laki itu berkata sesungguhnya saya takut Allah, 6. laki-laki yang bersedekah, dia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, 7. dan laki-laki yang berdzikir kepada Allah di saat sendiri lalu meneteskan air mata.”
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya perkara pemuda, yang semestinya bagi para pemuda untuk memperhatikan masa ini, serta dia beristiqomah di masa itu dalam melaksanakan perintah Allah, introspeksi diri, sehingga dia tidak menjadi sebab sesatnya orang lain. Nabi -sallallahu ‘alaihi wa sallam- menyebutkan tujuh golongan tersebut, beliau memulainya dengan imam yang adil, karena imam yang adil merupakan kemaslahatan yang bersifat umum dan bermanfaat bagi kaum muslimin. Pemimpin yang adil dapat menegakkan syariat Allah di tengah-tengah mereka, menghukumi mereka dengan adil, memberantas kezholiman dari orang-orang yang berbuat zholim di antara mereka, dan menolong mereka dalam ketaatan kepada Allah -azza wa jalla-. Oleh karenanya pemimpin yang adil menjadi yang pertama dari tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah dengan naungan-Nya di hari tidak ada naungan melainkan naungan-Nya.
Kemudian beliau menyebutkan setelah itu pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, ini yang kedua, sebab pemuda jika tumbuh di dalam ibadah kepada Allah maka Allah akan membuatnya bermanfaat bagi ummat, dia akan mengajari umat, mendakwahi ke jalan Allah dalam masa mudanya, masa dewasa serta masa tuanya nanti. Maka jadilah manfaat yang besar dan faedah yang banyak, sebab dia tumbuh di dalam ketaatan kepada Allah dan beribadah kepada-Nya, dan sebab dia belajar dalam keadaan yang kuat dan rajin, maka bertambahlah ilmu, pentunjuk, dan taufik seiring dengan bertambahnya usianya. Dengan demikian manfaat dan pengaruhnya lebih besar bagi umat.
Demikian juga diantara para pemuda bisa menjadi teladan, para pemuda dapat saling memberi pengaruh, sebagian mereka mengikuti sebagian yang lain, maka jika ada pemuda yang sangat rajin di dalam ketaatan kepada Allah maka akan berpengaruh kepada lainnya, dan semakin banyaklah hamba-hamba Allah yang istiqomah, tersebarlah ilmu diantara mereka, dan berpengaruh kepada selain mereka, semakin bertambah banyak lah kebaikan dan berkuranglah kejahatan, tegaklah perintah Allah, hilanglah kebatilan, lahirlah keutamaan-keutamaaan, dan hilanglah keburukan.
Diantara sabda nabi -sallallahu ‘alaihi wa sallam-,
يا معشر الشباب ! من استطاع منكم الباءة فليتزوج ، فإنه أغض للبصر ، وأحصن للفرج ، ومن لم يستطع فعليه بالصوم ، فإنه له وجاء ) . فأمر الشباب بالزواج ، حتى يحصنوا فروجهم ويغضوا أبصارهم ، وحتى يكونوا قدوة لغيرهم في الخير ، ولهذا قال : ( فإنه أغض للبصر ، وأحصن للفرج
“Wahai para pemuda, jika kalian telah memiliki kemampuan (ba-ah) maka menikahlah karena itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan, barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia shaum, karena itu sebagai perisai baginya.”
Beliau memerintahkan pemuda untuk menikah agar mereka menjaga kemaluan dan menundukkan pandangan sehingga mereka bisa menjadi teladan bagi orang lain di dalam kebaikan. Oleh karenanya beliau bersabda, “karena (nikah) itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan”.
Dimaklumi dari hadits ini bahwa para pemuda semestinya bersegera untuk melakukan perkara-perkara yang menolongnya untuk menta’ati Allah, agar orang lain dapat mengambil teladan darinya, dan agar dia dapat terus beramal di atas ketaatan kepada Allah.
Diantara yang dapat menolong para pemuda (dalam ketaatan) adalah bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, memperhatikan Al Qur’anul Karim, agar pemuda tersebut mengenal hukum-hukum Allah, dan agar dia berjalan di atas bashiroh (ilmu) dari Allah dalam keadaan masa mudanya dan masa tuanya nanti. Berbeda dengan kondisinya di saat tua, kesibukan mulai banyak dan pemahaman melemah. Adapun di masa mudanya keadaannya lebih kuat untuk memahami nash, lebih mudah untuk menghafal, lebih condong dan lebih kuat untuk mengamalkannya. Oleh karena itu, sudah semestinya para pemuda menjaga waktu mereka dan membentengi masa muda mereka agar tidak terjerumus kepada perkara-perkara yang Allah haramkan, sampai tidak ada rasa malas dan lemah terhadap perkara-perkara yang diwajibkan oleh Allah.
Wahai para pemuda, saudara-saudaraku di jalan Allah, anak-anakku, sesungguhnya kewajiban itu perkara yang agung, maka kalian harus bersungguh-sungguh dalam menta’ati Allah, di dalam menuntut ilmu, dan memahami agama, serta menjaga waktu dari perkara-perkara yang tidak semestinya dilakukan. Waktu itu secara hakiki lebih berharga dibandingkan emas, maka hendaklah kalian membentengi diri dari perkara-perkara yang tidak semestinya, dari perkara-perkara yang diharamkan, dari perbuatan jelek, dari seluruh perkara yang merendahkan seorang mukmin. Semestinya mereka menjaga diri dalam ketaatan kepada Allah, dalam belajar dan memahami agama, serta belajar perkara lain yang bermanfaat bagi ummat yang dapat menolong kebutuhan orang lain. Umat islam butuh pemahaman agara, dan penjelasan tentang syariat Allah dan tentang perkara yang diwajibkan oleh Nya. Sebagaimana umat juga butuh kepada pemuda agar mereka mempelajari seluruh perkara yang dibutuhkan di dalam segala bidang seperti pertahanan, dan bidang-bidang yang dibutuhkan umat di dalam kehidupan. Maka sudah semestinya bagi pemuda untuk memperhatikan dan menjaga waktunya, serta menyibukkan diri terhadap perkara-perkara yang bermanfaat bagi ilmu syar’i dan amal yang shalih, serta ilmu dunia yang berguna untuk mempersiapkan diri dari musuh-musuh, menjaga negeri, menolong agama Allah, jihad di jalan-Nya, sehingga kita tidak membutuhkan pertolongan dari musuh-musuh Allah agar kita tidak bergantung kepada mereka.
Dimaklumi bahwa pemuda itu kuat dalam beramal, dan bersabar melakukannya, kuat juga dalam hafalan dan pemahaman melebihi jika usianya telah tua. Dimana di masa tuanya sudah muncul rasa lemah, kondisinya tidak sama dengan kondisi masa muda. Maka semestinya bagi para pemuda agar menjaga waktu dan kesempatan mereka yang istimewa ini, agar mereka tidak berpaling kecuali kepada perkara yang bermanfaat di dalam agama dan dunia, serta yang bermanfaat bagi dirinya dan umat islam, agar bermanfaat juga bagi agama dan dunia umat islam, dan agar membantu untuk membangun kegiatan umat islam yang bermanfaat, serta agar membantu juga membentengi umat dari makarnya musuh-musuh islam, mempersiapkan kekuatan berguna yang membantu umat dalam melawan musuh, melindungi negeri dan menjaganya dari tipu daya musuh-musuh islam.
Venue: Sime Darby Convention Center, Bukit Kiara.
Honorable Speaker: James Yee(http://www.justiceforyee.com/)
James Yee- In his own words at http://www.youtube.com/watch?v=erTiqe-bHOY&feature=related Title: "Gauntanamo: Human Rights Abuses"
Chaplain James J. Yee is a former US army chaplain and graduate of West Point who served as a Muslim chaplain for the US prison camp in Guantanamo Bay, Cuba, that would become controversial for its treatment of detainees designated as ”enemy combatants” by the US government. While ministering to prisoners at Guantanamo Bay, Captain Yee advised the commanders of the camp on detainee religious practices and objected to the cruel and degrading abuses to which the prisoners were subjected.In 2001, Captain James “Yusuf” Yee was commissioned as one of the first Muslim vchaplains in the united state army. After the tragic attack of September 11, 2001, he became a frequent government spokesman, helping to educate solders about Islam and built understanding through out the military.
While serving at Guantanamo where nearly 700 Muslims were being held as “unlawful combatants” by the US military, Yee objected to the cruel and degrading abuses and the religious persecution to which the prisoners were subjected. As a consequence, chaplain Yee was secretly arrested and locked away in navy prison in September 2003, subject to much of the same treatment that had been imposed on the Guantanamo detainees. Wrongfully accused of spying, and aiding the Taliban and Al-Qaeda, Yee spent 76 excruciating days in solitary confinement and was threatened with the death penalty.
In the end all criminal charges were dropped and chaplain Yee was exonerated. His story is one depicting a journey of faith and service, and his presentation focuses on the struggle for human rights and justice.
Dr Asyraf Wajdi Dusuki is currently the Head of Research Affairs, International Shari’ah Research Academy for Islamic Finance (ISRA). Prior to joining ISRA he was an Assistant Professor of Islamic Banking at the Kulliyyah of Economics and Management Sciences, International Islamic University Malaysia (IIUM). He also currently serves as Chairman of Affin Group Shari'ah Committee and Shari'ah consultant and advisor to several financial institutions and advisory firms, including the London-based Mortgage Company Chain Mender Limited and the US-Based Islamic Financial Institution, United Chartered Bank (UCB) and AFTAAS Shari'ah Advisory Sdn. Bhd. He has a Masters degree in Islamic Economics, Banking and Finance and a PhD in Islamic Banking and Finance from Loughborough University, United Kingdom. He has published in numerous international and local refereed academic journals. His article entitled “Banking for the Poor: The Role of Islamic Banking in Microfinance Initiatives” has been awarded the 2009 Outstanding Paper Award by the well-known International Refereed Journal Article Publisher Emerald Literati Network. He has also presented papers at both local and international conferences and conducted training in Islamic banking and finance related areas to officers of Central Bank of Malaysia, banking practitioners, and government officials.
We are pleased to inform you that the World Islamic Economic Forum (WIEF) Foundation will be organizing the 6th WIEF at the Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia on 18-20 May 2010. The Forum will be opened by our Prime Minister, YAB Dato’ Sri Najib Tun Abdul Razak. Several Heads of State and Government have also been invited to address the Forum. In this regard, we are looking for young vibrant and engaging students to become Liaison Officers for the Heads of State and Government, Role-Players, including former Leaders, for the above mentioned Forum.
Our criteria are as follows:
1. PhD/Master/Degree/Diploma Students or holders
2. Between age 22-35 years old
3. Speak fluent English. Ability to converse in other languages such as Arabic, French is advantageous
4. Presentable, outgoing, good communication skills, well organized
5. Good knowledge in current issues (added advantage)
We are also delighted to inform you that the selected Liaison Officers (LO) would be given the following :
1. Per diem of RM120-150 per day for Junior LOs or RM 200 per day for Senior LOs. The expected number of working days would be subjected to their appointed speakers’ itineraries
2. Uniform – One black jacket
3. Meals – breakfast, lunch & dinner from 17-20 May 2010 at KL Convention Centre. Refreshments would be served throughout the day.
4. The value of top-up for mobile phone usage 5. Certificate
We hope your students will take advantage of this offer. Apart from interacting with leading personalities, they would also be given the opportunity to be part of a prestigious event to be held in Malaysia this year. We need to shortlist these candidates as soon as possible. If required, we can furnish you with a simple notice for display at your university notice boards.
For further information, please visit our website http://www.6thwief.org/ or contact the organiser at 03 2145 5500 and email your CVs as soon as possible to tamara@wief.org.